KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya.Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam
penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman
serta bimbingan dari dosen pembimbing (bpk. Windu Santoso, M.Kep), sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan
dan doa.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami
ini, di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Bangkalan,20 september 2012
Penyusun.
BAB
I
PENDAHULUAN.
A. Latar belakang Masalah.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan
etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan
kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga
keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada,
dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan
kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan
advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan
professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan
moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan
baik lanjut. Di sisi lain , banyak dari perawat-perawat sekarang kurang mengetahui
tentang sejarah keperawatan baik nasional maupun internasional . Sehingga
mereka kurang mengerti dan memahami sejarah dari profesi yang sedang mereka
geluti saat ini.
B. Tujuan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan internasional,
2. Mengetahui bagaimana hubungan dari sejarah keperawatan yang ada dengan
keperawatan saat ini.
C. Metode Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab utama. Bab I berisi
tentang latar belakang, tujuan penulisan , dan metode penulisan makalah ini.
Bab II merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tinjauan pustaka, yang
membahas materi/pokok bahasan. Bab III merupakan bagian terakhir yang berisi
kesimpulan dan saran.
BAB
II
PEMBAHASAN.
A. Sejarah Keperawatan Internasional
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini,
meskipun provesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi
anggapan itu tidak selalu benar karena keperawatan terus berkembang sesuai
dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari
abad ke abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di
dunia.
1. Sejak zaman manusia.
itu diciptakan (manusia itu ada)/Zaman Purba
Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus memiliki naluri
keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purbaorang masih percaya pada sesuatu
tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,
kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang
sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib
sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan
kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan.
Pada saat itu peran perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka
mengusir roh-roh agar penyakit tersebut bisa di sembuhkan. Setelah itu
perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop
yang merupakan suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam
merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri
dari keramaian dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan untuk merawat
orang-orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan
dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.
2. Zaman keagamaan
pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita
karena perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan
pada zaman ini adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin
agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan
yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat
dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin
agama.
3. Zaman masehi
pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di
mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para wanita
bertugas untuk merawat oarng yang sakit sedangkan orang alaki-laki bertugas
mengubur mayat jika mereka meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah
sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit di gunakan
sebagai tempat merawat orang sakit,orang cacat,miskin dan yatim piatu. Pada
saat itu juga di daratan benua Asia, khususnya di Timur Tengah, perkembangan
keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam. Keberhasilan
Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam di ikuti dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan
obat-obatan. Sebagaimana dalam AlQuran di tuliskan pentingnya menjaga
kebersihan diri, makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut telah
melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.
4. Zaman permulaan abad 21
Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan
dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan
tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa
perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan.
Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak
lagi digunakan kembali.
5. Zaman sebelum perang dunia kedua
Pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta/ kepedulian sesama
manusia di mana saling membantu sesama manusia saling membutuhkan. Pada masa
sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale
(1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para
perawat, ia memiliki pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu
dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan
mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan
struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat
mnetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus di
miliki para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali
dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 - 1856) antara Roma dan
Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya kemudian
mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan juga
mendirikan sekolah perawatan yang di beri nama Nightingale Nursing School.
6. Masa selama perang dunia kedua
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka
ragam.
7. Masa pascaperang dunia dua
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang
akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat
sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan
pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan masalah baru
dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah
laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara untuk
memberikan penyembuhan dengan segala cara bagi pasien. Pada masa itu
perekembangan perawat di mulai dengan adanya sifat pekerjaan yang semula
bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948
perawat di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian
dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tangung jawabnya dalam tugas.
8. Periode tahun 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya
penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah
dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. setelah itu penerapan proses
keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa
perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
keperawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara
a.Mesir.
Bangsa mesir pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang memberikan
penyakit dan memberikan pertolongan (kesembuhan)pada manusia. Kuil merupakan
rumah sakit pertama di mesir
Ketabiban
Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba(± 4800 SM). Dalam
menjalankan tugasnya sebagai tabib ,ia
menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan
tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku
tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep
obat-obatan dari Mesir.
b. Babylon dan syiria
pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari hidung
dan merawat jerawant pada muka.
Bangsa Babylon menyembah dewa,mereka menganggap perawatan atau pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut.
c . Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.
d . Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea
dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :
1.Seng Lung Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.
2.Chang Chung Ching ± 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.
e . Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme). dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka
timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil
(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan
dikerjakan oleh para budak-budak.
Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah
bapak pengobatan
2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.
G. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang
terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-
pot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :
pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).
Seorang wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.
H. Irlandia
Ilmu Pengetahuan tentang pengobatan telah lama diketahui SM. Pada abad ke 3
Seorang putri raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang
miskin yang sakit. Nama RS tersebut Broin Beargh à : rumah kesusahan
I. Amerika
Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika
mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum
yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Belleuveu
Hospital di New York. “Rumah sakit” yang awal didirikan ini memberikan
perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak
yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan digambarkan sebagai orang
miskin atau tahanan yang sering mabuk.
Pada tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan membangun rumah
sakit pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada tahun 1809 di Amerika Serikat,
Bunda Elizabeth Seton mendirikan perkumpulan Sisters of Charity of St. Joseph
yang pertama di Amerika, tepatnya di Maryland . membangun rumah sakit di New
Orleans, Chicago, dan San Fransisco.
Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood of
Holy Communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit
dan memberikan asuhan keperawatan.
C. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Indonesia
pada saat ini muncul anggapan di masyarakat yang menyebut perawat sebagai
pembantu dokter. Karena anggapan tersebut, peran dan posisi perawat di masyarakat
semakin termarjinalkan. Kondisi semacam ini telah membentuk karakter dalam diri
perawat yang pada akhirnya berpengaruh pada profesi keperawatan secara umum.
Perawat menjadi sosok tenaga kesehatan yang tidak mempunyai kejelasan wewenang
atau ruang lingkup. tugas perawat hanya membantu pekerjaan dokter. Perawat
tidak diakui sebagai suatu profesi, melainkan pekerjaan di bidang kesehatan
yang aktivitasnya bukan didasarkan atas ilmu, tetapi atas perintah/instruksi
dokter—sebuah rutinitas belaka. Pada akhirnya, timbul sikap manut perawat
terhadap dokter.
Dampak lain yang tidak kalah penting adalah berkembangnya perilaku profesional
yang keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat yang menjalankan praktik
pengobatan yang sebenarnya merupakan kewenangan dokter. Realitas seperti ini
sering kita temui di masyarakat. Uniknya, sebutan untuk perawat pun beragam.
Perawat laki-laki biasa disebut mantri, sedangkan perawat perempuan disebut
suster. ini terjadi karena perawat sering kali diposisikan sebagai pembantu
dokter. Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang dokter, padahal
lingkup kewenangan kedua profesi ini berbeda.
Tidak menutup kemungkinan, fenomena seperti ini masih terus berlangsung hingga
kini. Hal ini tentunya akan menghambat upaya pengembangan keperawatan menjadi
profesi kesehatan yang profesional.
Jika kita cermati lebih jauh, hal yang berlaku justru sebaliknya. Dokter
seharusnya merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti kita ketahui, perawat
merupakan tenaga kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi
dengan klien. Asuhan keperawatan yang diberikan pun sepanjang rentang
sehat-sakit. Dengan demikian, perawat adalah pihak yang paling mengetahui
perkembangan kondisi kesehatan klien secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas
klien. Sudah selayaknya jika profesi kesehatan lain meminta "izin"
terlebih dahulu kepada perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang sama
juga berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah
perawat menyatakan kondisinya memungkinkan. Walaupun program terapi sudah
dianggap selesai, program perawatan masih terus berlanjut karena lingkup
keperawatan bukan hanya pada saat klien sakit, tetapi juga setelah kondisi
klien sehat.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah
ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang
dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya
berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga
di dunia pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang
besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan
yang berkelanjutan.
B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus
terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan
keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan
dari keperawatan internasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2.
Salemba Medika: Jakarta
Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakart